Kamis, 31 Desember 2009

Aboud me.........

Assalammualaikum.....
Namaku Rr. Hafida Satya Aryani.. Aku lahir di Jember tanggal 19 September 1989.. Rumahku di Jl. Karang Setra no. 26 Jember.. Agamaku Islam.. Hobbyku baca buku,, dengerin music,, travelling,, etc... Aku anak ke 2 dari 3 bersaudara.. Mempunyai seorang kakak perempuan dan seorang adik laki-laki.. Tahun 1994-1996 aku sekolah di Tk Dharma Indria II,, tahun 1996-2002 aku sekolah di SDN Jember Lor III, lalu aku melanjutkan di SMPN III Jember tahun 2002-2005,, lulus dari SMPN III Jember aku melanjutkan di SMAN 4 Jember tahun 2005-2008,, dan tahun 2008 sampai sekarang aku meneruskan pendidikanku di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.. Fakultas yang aku impikan sejak aku duduk di bangku SMA... Semenjak SMA aku aktif di organisasi.. Aku menjadi pengurus OSIS SMAN 4 Jember selama 2 periode, periode 2005-2006 dan 2006-2007.. Dan aku ikut serta dalam kepanitiaan semua kegiatan di sekolah termasuk ikut serta dalam kepanitiaan MAHARANI,, even terbesar sekolahku yang diadakan 2 tahunan... Sekarang pada saat aku telah menjadi mahasiswapun aku ikut dalam PSM... Aku juga ikut serta dalam kepanitiaan Jember Accounting Fair ( JAFA ) yang diadakan oleh HMJ_Akuntansi di bulan Desember kemarin.. Bagiku mengikuti kegiatan di luar kegiatan akademis selain dapat menyalurkan kegemaranku juga dapat menambah teman.. Okee deeh aku sudah menceritakan semua tentang diriku,, ingin tahu aku lebih banyak,, jadilah temanku..(promosi).... hehehe...... see you.........

Rabu, 30 Desember 2009

Resume Keseimbangan Konsumen

Penyusunan permintaan konsumen untuk dua macam barang di mana permintaan tersebut baru terbentuk bila konsumen dengan kendala pendapatan berada dalam keadaan keseimbangan.

Kurva:


Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa konsumen pasti ingin mencapai indiferen yang lebih tinggi, yaitu I2 agar dapat membeli barang yang lebih baik. Namun tidak mungkin karena harganya yang lebih tinggi dan terbatasnya pendapatan.


Resume Tingkat Batas Substitusi

Penggantian marginal ( MRS ) ini adalah penggantian marginal barang x untuk barang y yang menunjukkan jumlah barang y dapat dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh satu satuan tambahan barang x pada kurva indiferen yang sama.

Kurva:

Konsumen bersedia mengkonsumsi 10 soda untuk melihat 5 film. tingkat substitusi marjinal di titik c adalah 10 dibagi dengan 5, sama dengan 2. pada titik g konsumen bersedia mengkonsumsi 4,5 soda untuk melihat 9 film. tingkat substitusi marjinal di titik g adalah 4,5 dibagi oleh 9, sama dengan 1 / 2.


Resume Kurva Indiference

Indiference curve ( IC ) adalah satu kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.

Kurva:



Gambar di atas menunjukkan bahwa kepuasan konsumen sepanjang kurva indiferen adalah sama. Walaupun kombinasi barang yang di konsumsi 6 buah soda dan 2 kali nonton film per minggu ( titik C ) atau kombinasi barang 2 buah soda dan 6 kali nonton film per minggu ( titik G ).


Resume Pergeseran Garis Anggaran

Pergeseran Garis Anggaran

1. Perubahan Harga
Perubahan harga dengan asumsi pendapatan tetap, akan menyebabkan garis anggaran yang baru bergeser ke kanan bila terjadi perubahan harga dari $ 6 menjadi $ 3. Artinya seolah – olah pendapatan bertambah, dan barang yang dapat dibeli semakin banyak.


Kurva:



Berdasarkan gambar di atas, garis anggaran bergeser ke kiri bila terjadi kenaikan harga dari $ 6 menjadi $ 12, artinya seolah – olah pendapatan berkurang dan barang yang dapat dibeli semakin sedikit.
Gambar di atas menunjukkan perubahan pembelian barang akibat perubahan harga.

2. Perubahan Pendapatan
Perubahan pendapatan dengan asumsi harga tetap, akan menyebabkan garis anggaran yang baru bergeser sejajar ke kanan bila terjadi kenaikan pendapatan dari $ 15 menjadi $ 30 artinya barang yang dapat dibeli semakin banyak. Garis anggarannya bergeser ke kiri bila terjadi penurunan pendapatan dari $ 30 menjadi $ 15, artinya barang yang dapat dibeli semakin sedikit.


Kurva:



Gambar di atas menunjukkan perubahan konsumsi akibat perubahan pendapatan

Resume Garis Anggaran

Garis Anggaran ( budget line ) adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan pendapatan tertentu.

Kurva:

Berdasarkan informasi di atas, ditunjukkan beberapa gabungan antara menonton tv dan minum soda yang dapat dibeli dengan uang $ 30 yang dimiliki oleh konsumen tersebut. Dari tabel di atas dapat digambarkan dengan menggabungkan titik - titik A,B,C,D,E dan F yang menggambarkan gabungan konsumsi nonton film dan minum soda. Garis yang menghubungkan titik - titik tersebut adalah garis anggaran pengeluaran dan barang yang dapat dibeli. Titik yang berada di atas garis anggaran, misal titik X yang merupakan gabungan dari 3 film dan 8 soda menggambarkan gabungan barang yang tidak dapat dibeli karena uang yang tersedia masih kurang. Pengeluaran yang harus dikeluarkan (8 x 3) + ( 3 x 6) = 42. Sehingga kekurangannya (30 - 42 = -12). Ini tidak akan dilakukan oleh konsumen.

Selasa, 15 Desember 2009

DISKRIMINASI HARGA PASAR MONOPOLI

DISKRIMINASI HARGA

PASAR MONOPOLI

A. PENGERTIAN

Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. ( William A. McEACHERN : 2001 : 149 ).

B. TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA

Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 ).

Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :

a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.

Apabila monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.

b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.

( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )

Perusahan monopoli yang ingin mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada tiap pasar sesuai dengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini dapat menimbulkan berbedanya harga jual di kedua pasar.

bila kedua pasar dapat dipisah-pisahkan ,suatu perusahaan monopoli dapat memaksimumkan labanya dengan menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda di kedua pasar tersebut. Jumlah Output yang akan di jual masing-masing pasar ditentukan MC = MR di masing-masing pasar.Pada gambar terlihat bahwa pasar yang memiliki permintaan lebih inelastic dikenai harga yang lebih tinggi.Terlihat juga kurva-kurva MR nya di gambarkan berlawanan arah, tetapi tetap dengan sumbu vertical yang sama. Anggap bahwa biaya marjinal konstan untuk semua level output. Perusahaan monopoli yang menginginkan laba maksimum akan menjual output sebesar Q1 pada pasar pertama. ( saat MC = MR1 ), dan menjual sebesar Q2 pada pasar kedua ( saat MC = MR2 ), dengan harga jual masing-masing P1 di pasar 1 dan P2 di pasar 2.

Terlihat pada gambar di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih inelastis ( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar yang permintaannya lebih elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain, perusahaan monopoli yang melakukan praktek diskriminasi harga akan menetapkan harga yang lebih tinggi pada pasar yang kurang responsive dari pada pasar yang lebih responsive, yang dincerminkan oleh elastisitas permintaan di kedua pasar.

( Walter Nicholson : 1999 : 349 ).

ä Mengapa monopoli melaksanakan sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ?

Karena dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :

1. Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).

2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).

3. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari komoditi yang sama. . ( KADARIAH : 1994 : 170 ).

4. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).

5. Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).

6. Dapat memperluas pembeli.

7. Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.

C. JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA

Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price discrimination )

Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.

Q/t

2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination )

Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnya.

3. Diskriminasi Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination )

Jika monopolist berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.

Kualifikasi diskriminasi harga ini ditemukan olaeh ekonom inggris yang terkenal A.C Pigou. Implikasi kebijakan diskriminasi pertama adalah bahwa semua surplus konsumen jatuh ke tangan monopolist, dan kurva permintaannya sekaligus menjadi kurva pendapatan merjinal ( P = D = MR ). Bedanya dengan P = D = MR pada pasar persaingan sempurna yaitu bahwa harga pada pasar monopoli tidak tetap, selalu berubah-ubah berdasarkan kemampuan konsumen.

Bagian yang diarsir adalah bagian surplus yang dikuasai oleh prousen sebagai akibat dari diskriminasi harga.Pada Diskriminasi harga derajat pertama,nampak bahwa surplus konsumen diambil sepenuhnya oleh monopolist. Jadi konsumen tidak mendapatkan surplus sama sekali. Ada sebagian pembeli yang mampu membeli dengan harga di atas P0. Kepada pembeli yang mapu ini diadakan perundingan sendiri-sendiri secara terpisah. Karena produsen merupakan satu-satunya penjual, maka hal ini dapat dilaksanakan sebab konsumen tak dapat menemukan barangnya selain dari monopolist itu. Harga tertinggi tentunya diterapkan pada konsumen yang pakling mampu. Kepada konsumen yang lebih rendah kemampuannya harga akan diterapkan lebih rendah yang sesuai kemampuannya. ( Ida Nuraini,SE.,M.Si : 2001 : 97 ).

D. KEUNTUNGAN MAKSIMUM DISKRIMINASI HARGA

Untuk mencapai keuntungan maksimum pada pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah :

Pada gambar di atas terlihat bahwa hanya ada satu kurva MC atau satu kurva AC tetapi ada tiga kurva MR yaitu MR1 untuk pasar 1 dan MR2 untuk pasar 2 serta SMR yang merupakan penjumlahan MR1 dan MR2.

Syarat tercapainya keuntungan maksimum pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah SMR = MC, di mana output total yangb dijual oleh monopolis di pasar X yang akan di distribusikan ke masing-masing pasar sebesar X1 pada harga P1 dab X2 pada harga P2.Penentuan pembagian output yang dijual di masing-masing pasar tergantung besarnya SMR di mana akan mempengaruhi harga jual di masing-masing pasar.MR1 = P1 ( 1-1/e1 )dan MR2 = P2 ( 1-1/e2 ), di mana MR1 = MR2 maka P1 = P2 dan e1 = e2. Keuntungan di pasar 1 sebesar cp1 dikalikan X1 dan keuntungan di pasar 2 adalah cp2 di kalikan X2 sedangkan keuntungan totalnya adalah penjumlahandari kedua keuntungan tersebut. Untuk diskriminasi harga lebih dari dua persyaratan pencapaian keuntungan maksimum yaitu sama SMR = MC. Secara matematis pencapaian keuntungan maksimum pada diskriminasi harga adalah sebagai berikut :

Di mana R adalah penerimaan total si monopolis di kedua pasar

(1) R = RI + RII

RI = RI ( XI )

RII = RII( XII )

X = X1 + XII

Di mana (2) C = C (X ) adalah ongkos total yang dikeluarkan monopolis

Persamaan keuntungan :

p = R-C atau

p = R1 (XI) + RII (XII) – C (XI + XII )

Syarat keuntungan maksimum jika :

d p = R1I (X1)- C1(X) = 0

d X1

d p = R1II (X2)- C1(X) = 0

d X2

atau R1I (X1) = R1II (X2) = C1(X)

atau MR1 = MR2 = MC

Ini berarti bahwa pendapatan tambahan /marginal dipasar 1 sama dengan pendapatan marginal di pasar 2 sama dengan ongkos marginal untuk seluruh produksi.(Drs.Iswardono SP.,MA : 1989 : 191 )

Pilihan Konsumsi Rumah Tangga

Pilihan Konsumsi Rumah Tangga


Kita Sekarang Akan Bawa Anggaran Lisa garis dan kurva indiferen bersama-sama dan menemukan yang terbaik film pilihan yang terjangkau dan soda. Apa saja jumlah film dan soda yang Lisa pilih untuk membeli? Pada Gambar 8,7, Anda dapat melihat garis anggaran dari gambar 8.1 dan kurva indiferen nya dari figur 8.4.
Pertama fokus pada titik h pada kurva indiferen I0. h adalah titik pada garis anggaran Lisa, jadi kita tahu bahwa dia bisa membelinya. Tapi apakah ia memilih kombinasi ini film dan soda atas semua kombinasi terjangkau lain? Tidak. Untuk melihat mengapa tidak, pertimbangkan titik c, di mana ia menghabiskan 2 film dan 6 enam-kemasan. Titik c juga ada pada garis anggaran Lisa, jadi kita tahu dia mampu untuk mengkonsumsi pada titik ini. Tapi titik c adalah pada kurva indiferen I1, kurva indiferen yang lebih tinggi daripada I0. Oleh karena itu kita tahu bahwa Lisa lebih menyukai titik c ke titik h.


Apakah ada titik yang terjangkau Lisa lebih suka titik c? Tidak. Semua terjangkau Lisa untuk konsumsi semua poin-poin yang lain pada atau di bawah garis anggaran-nya terletak pada kurva indiferen yang ada di bawah I1. Kurva indiferen I1, adalah kurva indiferen tertinggi yang Lisa mampu untuk mengkonsumsi.


Mari kita lihat lebih dekat pilihan Lisa yang terbaik.




Titik kombinasi Lisa berada pada titik c. Pada saat itu, ia sedang dalam garis anggaran dan juga pada kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Pada titik seperti h, Lisa bersedia memberikan lebih banyak film daripada membeli soda. Dia bisa bergerak ke titik i, yang sama baiknya sebagai titik h dan memiliki sisa pendapatan. Dia bisa menghabiskan pendapatan dan pindah ke c, suatu titik bahwa dia lebih suka titik i.

Titik Kombinasi


Titik kombinasi -dalam contoh ini titik c- memiliki dua sifat. Ini adalah:


1.Pada garis anggaran


2.Pada kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai




Pada garis Anggaran


Titik kombinasi ada pada garis anggaran. Jika Lisa memilih sebuah titik di dalam garis anggaran, akan ada titik kombinasi pada garis anggaran di mana dia dapat mengkonsumsi lebih dari kedua barang. Lisa lebih suka yang menunjuk ke salah satu dalam garis anggaran. Titik kombinasi tidak terdapat di luar garis anggaran karena Lisa tidak mampu menjangkau titik tersebut.



Pada titik tertinggi yang dapat dicapai Kurva Indiferen


Titik yang dipilih adalah pada kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Pada titik ini, kurva indiferen memiliki kemiringan yang sama dengan garis anggaran. Dengan kata lain, tingkat marjinal substitusi antara dua barang (besarnya kemiringan kurva indiferen) sama dengan harga relatifnya (besarnya kemiringan garis anggaran).
Untuk melihat mengapa kondisi ini menggambarkan titik kombinasi, dengan mempertimbangkan titik h dalam Gambar 8.7, yang Lisa menganggap sebagai lebih rendah daripada titik c. Pada titik h, tingkat substitusi marjinal Lisa kurang dari harga relatif-kurva indiferen I0 adalah datar daripada garis anggaran Lisa. Seperti Lisa membuang film untuk membeli soda dan bergerak naik kurva indiferen I0, ia bergerak di dalam garis anggaran pendapatan dan ada pendapatan yang tersisa. Dia bisa bergerak ke titik i, misalnya, di mana dia menghabiskan 2 film dan 5 enam-paket dan memiliki $ 3 untuk cadangan. Dia tidak peduli antara kombinasi barang di titik i dan kombinasi di titik h. Tapi ia lebih suka titik c ke titik i, karena pada c, dia memiliki lebih soda dari pada i dan melihat jumlah yang sama film.


Dengan bergerak di sepanjang garis anggaran dari titik h ke titik c, Lisa berlalu melalui sejumlah kurva indiferen I0 dan I1. Semua kurva indiferen ini lebih tinggi dari I0, dan karena itu di titik manapun mereka lebih suka ke titik h. Setelah Lisa sampai ke titik c, ia telah mencapai kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Jika dia terus bergerak sepanjang garis anggaran, dia akan berada pada pertemuan kurva indiferen yang lebih rendah dari I1.



RANGKUMAN

1. kombinasi barang terletak pada atau di dalam garis anggaran konsumen.
2. preferensi konsumen dijelaskan oleh kurva indiferen.


3. titik kombinasi ketika alokasi pendapatan dihabiskan (pada garis anggaran) dan ketika tingkat substitusi marjinal (besarnya kemiringan kurva indiferen) sama dengan harga relatif (besarnya kemiringan garis anggaran).


Sekarang kita akan menggunakan model ini yang merupakan pilihan rumah tangga untuk membuat beberapa prediksi tentang perubahan dalam pola konsumsi ketika pendapatan dan harga berubah.

Marjinal Tingkat Pengganti

Marjinal Tingkat Pengganti


Tingkat marjinal substitusi (MRS) adalah tingkat di mana seseorang akan menyerah y baik (yang baik diukur pada sumbu y) untuk mendapatkan lebih banyak baik x (yang baik diukur pada sumbu x) dan pada saat yang sama waktu tetap tak acuh (tetap pada kurva indiferen yang sama). Tingkat marjinal substitusi diukur dari kemiringan kurva indiferen. Jika kurva indiferen curam, tingkat marjinal substitusi tinggi. Orang tersebut bersedia menyerahkan jumlah besar y baik dengan imbalan sejumlah kecil baik x sambil tetap tak acuh. Jika indiferen kurva datar, tingkat marjinal substitusi rendah. Orang tersebut bersedia memberikan hanya sejumlah kecil y baik dengan imbalan jumlah besar baik x untuk tetap acuh. Gambar 8.5 menunjukkan kepada Anda bagaimana untuk menghitung tingkat substitusi marjinal. Kurva berlabel I1 adalah salah satu kurva indiferen Lisa. Anggaplah bahwa minuman Lisa 6 enam-paket dan jam 2 film di titik c dalam gambarnya tingkat substitusi marjinal dihitung oleh ukuran besarnya kemiringan kurva indiferen pada titik c. Untuk mengukur besar ini, tempat garis lurus terhadap, atau bersinggungan dengan, kurva indiferen pada titik c. Kemiringan garis adalah perubahan dalam kuantitas soda dibagi dengan perubahan dalam kuantitas film seperti yang kita bergerak sepanjang garis. Sebagai konsumsi soda berkurang 1,0 enam-pack, dugaan konsumsi film meningkat sebesar 5. Jadi pada titik c Lisa bersedia melepaskan soda untuk film di tingkat-2 enam bungkus per filmnya tingkat substitusi marjinal adalah 2. Sekarang, anggaplah bahwa Lisa mengkonsumsi 6 film dan 1 1 / 2 enam paket pada titik g dalam Gambar. 8.5. Berapakah tingkat substitusi marjinal pada titik ini? Jawabannya dapat diperoleh dengan menghitung besarnya kemiringan pada titik kurva indiferen g. Lereng itu adalah sama dengan kemiringan bersinggungan dengan kurva indiferen pada titik g. Di sini, seperti konsumsi soda berkurang 4.5 enam-pack, film konsumsi meningkat sebesar 9. Jadi pada Lisa titik g bersedia melepaskan soda untuk film pada laju sebesar 1 / 2 enam kaleng per film. Nya tingkat substitusi marjinal adalah 1 / 2. Perhatikan bahwa jika Lisa banyak minuman soda dan tidak melihat banyak film, dengan tingkat marjinal pengganti besar. Jika dia banyak menonton film dan tidak minum banyak soda, dengan tingkat marjinal penggantinya kecil. Ciri-ciri tingkat substitusi marjinal adalah asumsi sentral dari teori perilaku konsumen dan disebut sebagai pengurangan tingkat substitusi marjinal. Asumsi marjinal yang semakin menurun tingkat substitusi adalah kecenderungan umum untuk tingkat marjinal pengganti untuk mengurangi sebagai konsumen bergerak sepanjang kurva indiferen, peningkatan konsumsi yang baik diukur pada sumbu x dan penurunan konsumsi yang baik diukur pada sumbu-y.


Tingkat marjinal pengurangan pengganti anda mungkin dapat menghargai mengapa kami menganggap prinsip marjinal yang semakin menurun tingkat substitusi dengan memikirkan preferensi anda sendiri untuk film dan soda. Misalnya anda mengkonsumsi enam-10 pak soda seminggu dan tidak melihat film. Berapa banyak enam-paket yang anda bersedia menyerah dalam pertukaran untuk melihat satu film dalam seminggu? Jawaban Anda untuk pertanyaan ini adalah tingkat marjinal substitusi antara soda dan film ketika Anda tidak mengkonsumsi film. Sebagai contoh, jika Anda bersedia melepaskan 4 enam-paket untuk melihat 1 film, Anda tingkat marjinal substitusi antara soda dan film adalah 4. Sekarang anggaplah bahwa Anda mengkonsumsi 6 enam-paket dan melihat 1 film seminggu. Berapa banyak enam-paket Anda sekarang bersedia melepaskan untuk melihat salah satu film tambahan seminggu? Jawaban Anda untuk pertanyaan ini adalah tingkat marjinal substitusi antara soda dan film ketika Anda melihat 1 film seminggu. Jika jawaban Anda adalah jumlah yang lebih kecil daripada ketika Anda tidak melihat film, menampilkan preferensi Anda berkurang tingkat marjinal substitusi antara soda dan film. Semakin besar jumlah film yang Anda lihat, semakin kecil kuantitas soda Anda bersedia berikan untuk melihat salah satu film tambahan. Bentuk kurva indiferen memasukkan prinsip berkurangnya tingkat substitusi marjinal karena kurva membungkuk ke arah asal. Keketatan dari belokan dari sebuah kurva indiferen memberitahu kita bagaimana seseorang bersedia untuk menggantikan satu baik yang lain sambil tetap tak acuh. Mari kita lihat beberapa contoh yang akan memperjelas hal ini.


Besarnya kemiringan kurva indiferen disebut tingkat substitusi marjinal (MRS). Tingkat marjinal substitusi menyatakan berapa banyak dari satu barang seseorang bersedia melepaskan untuk mendapatkan lebih banyak barang yang lain sambil tetap tak acuh-yaitu, tinggal di kurva indiferen yang sama. Garis merah pada titik c mengatakan kepada kita bahwa Lisa adalah bersedia memberikan naik 10 enam-paket untuk melihat 5 film. Nya tingkat substitusi marjinal di titik c adalah 10 dibagi dengan 5, yang sama dengan 2. Garis merah pada titik g mengatakan kepada kita bahwa Lisa adalah bersedia melepaskan 4,5 enam-paket untuk melihat 9 film. Nya tingkat substitusi marjinal di titik adalah 4,5 g dibagi oleh 9, yang sama dengan 1 / 2.



Tingkat substitusi


Kebanyakan dari kita tidak akan menganggap film dan soda sebagai pengganti dekat satu sama lain. Kita mungkin memiliki beberapa ide yang cukup jelas tentang berapa banyak film kita ingin lihat setiap bulan dan berapa banyak kaleng soda yang ingin kita minum. Namun demikian, sampai taraf tertentu, kita bersedia untuk mengganti antara dua barang. Tidak peduli seberapa besar kecanduan Anda pada soda, pasti ada beberapa peningkatan dalam jumlah film yang Anda bisa melihat bahwa akan ada kompensasi karena kehilangan sekaleng soda. Demikian pula, tidak peduli betapa kecanduan Anda ke bioskop, pasti beberapa jumlah kaleng soda akan di kompensasi kehilangan karena melihat satu film. Kurva pengorbanan seseorang untuk film dan soda akan terlihat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.6 (a).



Substitusi
Beberapa barang pengganti begitu mudah bagi satu sama lain bahwa sebagian besar dari kita bahkan tidak menyadari yang kita konsumsi. Sebuah contoh yang baik berbagai merek conserns komputer pribadi. Dell, Compaq, dan Toshiba adalah semua klon dari IBM PC, tetapi kebanyakan dari kita tidak bisa membedakan antara klon dan IBM. Hal yang sama berlaku untuk pena. Sebagian besar dari kita tidak peduli apakah kita menggunakan pena dari toko buku kampus atau dari supermarket lokal. Ketika dua barang merupakan subtitusi sempurna bagi satu sama lain, kurvanya merupakan garis lurus ke bawah lereng itu, seperti Gambar 8.6 (b) menggambarkan tingkat substitusi marjinal konstan.



Pelengkap
Beberapa barang tidak bisa menggantikan satu sama lain sama sekali. Sebaliknya mereka adalah barang komplemen. Yang melengkapi pada Gambar 8.6 (c) adalah kiri dan kanan sepatu. Kurva indiferen dari komplementer sempurna adalah L-shapped. Sepatu kiri dan kanan adalah sebagai pasangan yang baik bila satu sepatu kiri dan dua tepat. Masing – masing memiliki pilihan untuk memiliki salah satu dari masing-masing, tetapi memiliki dua dari salah satu dan salah satu dari yang lain tidak lebih baik daripada memiliki salah satu dari masing-masing. Kasus-kasus ekstrim substitusi sempurna dan sempurna substitusi dan komplementer sempurna yang ditampilkan di sini tidak sering terjadi dalam kenyataan. Mereka lakukan, bagaimanapun, menggambarkan bahwa bentuk kurva indiferen menunjukkan tingkat substitusi antara dua barang. Disubstitusikan yang lebih sempurna dua barang, semakin hampir adalah kurva indiferen mereka garis-garis lurus dan kurang cepat apakah tingkat substitusi marjinal jatuh. Rendahnya barang pengganti membuat kurva indeferen melengkung, mendekati bentuk yang ditunjukkan pada Gambar 8.6 (c). Seperti yang dapat Anda lihat di kartun, sesuai dengan preferensi pelayan, Coke dan anggur putih Alastian merupakan substitusi sempurna dan masing-masing melengkapi dengan daging babi. Kami berharap pelanggan setuju dengannya.




Bentuk kurva indiferen real derajat substitusi antara dua barang. Bagian (a) menunjukkan kurva indiferen untuk dua barang biasa: film dan soda. Untuk mengkonsumsi lebih sedikit soda dan tetap acuh tak acuh, orang harus melihat lebih banyak film. Jumlah film yang mengkompensasi penurunan soda soda meningkat kurang dikonsumsi. Bagian (b) menunjukkan kurva indiferen selama dua substitusi sempurna. salah satu spidol lebih sedikit dari supermarket lokal harus digantikan oleh salah satu spidol tambahan dari toko buku kampus. Bagian (c) menunjukkan dua-barang komplementer sempurna yang tidak dapat digantikan satu sama lain sama sekali. memiliki dua dari salah satu dan salah satu dari yang lain tidak lebih baik daripada memiliki salah satu dari masing-masing.




RANGKUMAN

1. Preferensi seseorang dapat diwakili oleh sebuah peta preferensi yang terdiri dari serangkaian kurva indiferen.


2. Untuk kebanyakan barang, kemiringan kurva indiferen menurun menuju titik asal. Mereka tidak pernah berpotongan.


3. Besarnya kemiringan kurva indiferen disebut tingkat substitusi marjinal.
4. Rata-rata marjinal dari subtitusi berkurang sebagai seseorang mengkonsumsi lebih sedikit dari yang baik diukur pada sumbu x.


Dua komponen model pilihan rumah tangga sekarang di tempat: garis anggaran dan prefference peta. Sekarang kita akan menggunakan komponen ini untuk bekerja di luar pilihan rumah tangga.

Kurva Preferensi dan Kurva Indiferen

Kurva Preferensi dan Kurva Indiferen

Preferensi adalah orang suka dan tidak suka. Asumsi utama tentang preferences adalah bahwa mereka tidak tergantung pada harga atau pendapatan. Hal-hal yang Anda suka dan tidak suka tidak bergantung pada apa yang Anda mampu. Ketika perubahan harga, atau ketika perubahan pendapatan Anda, Anda membuat pilihan baru, tapi preferensi yang membimbing pilihan itu tidak berubah. Kita akan menemukan ide yang sangat rapi yang menggambarkan peta preferensi seseorang. Sebuah peta preferensi ini didasarkan pada asumsi menarik secara intuitif bahwa orang dapat menyusun semua pos kombinasi kemungkinan barang mereka mungkin mengkonsumsi menjadi tiga kelompok: disukai, tidak disukai, dan indiferen. Untuk membuat gagasan ini lebih konkret, mari kita meminta Lisa untuk memberitahu kami bagaimana dia peringkat berbagai kombinasi film dan soda. Gambar 8.3 mengilustrasikan bagian dari jawabannya. Lisa mengatakan kepada kita bahwa ia saat ini mengkonsumsi 2 film dan 6 bungkus enam bulan di titik c dalam Gambar. 8.3. Dia kemudian mencantumkan semua kombinasi film dan soda bahwa ia menganggap sama-sama dapat diterima sebagai konsumsi arus nya. Ketika kami merencanakan kombinasi film dan soda Lisa memberitahu kita bahwa dia suka sama seperti kombinasi di titik c, kita mendapatkan kurva pada Gambar hijau. 8.3. Kurva ini adalah elemen kunci dalam peta preferensi dan disebut kurva indiferen.

Kurva indiferen adalah garis yang menunjukkan kombinasi barang diantara lainnya dimana konsumen adalah acuh tak acuh. Kurva indiferen pada Gambar. 8.3 memberitahu kita bahwa Lisa adalah sama bahagia untuk mengkonsumsi 2 film dan 6 bungkus enam bulan di titik c sebagai mengkonsumsi kombinasi film dan soda pada titik g atau di poin lainnya sepanjang kurva. Lisa melanjutkan dengan mengatakan kepada kita bahwa mulai dari kombinasi film dan soda, dia lebih menyukai untuk memiliki lebih banyak film dan tidak kurang soda atau lebih soda dan tidak kurang film. Kita dapat menginterpretasikan Lisa yang mengatakan bahwa kurva indiferen mendefinisikan batas antara kombinasi barang yang ia lebih suka kepada orang-orang pada kurva indiferen dan kombinasi yang dia tidak suka. Lisa lebih memilih kombinasi di daerah kuning di atas kurva indiferen kombinasi pada kurva indiferen. Dan dia lebih suka kombinasi pada kurva indiferen kombinasi abu-abu di area di bawah kurva indiferen. Kurva indiferen yang ditunjukkan dalam Gambar. 8.3 hanyalah salah satu dari seluruh keluarga kurva tersebut. Kurva indiferen ini muncul lagi dalam Gambar 8.4. Itu berlabel I1 dan melewati poin c dan g. Dua kurva indiferen I0 dan I2. Lisa lebih menyukai setiap titik pada kurva indiferen I2 untuk setiap titik pada kurva indiferen I1, dan ia lebih suka pada I1 setiap titik ke titik manapun pada I0. I2 kita sebut sebagai kurva indiferen yang lebih tinggi daripada I1 dan I1 sebagai yang lebih tinggi daripada I0. Kurva indiferen tidak pernah berpotongan. Untuk melihat mengapa, mempertimbangkan kurva indiferen I1 dan I2 dalam Gambar. 8.4. Kita tahu bahwa Lisa lebih menyukai titik ke titik j untuk c. Kita juga tahu bahwa Lisa lebih menyukai indifferences setiap titik pada kurva I2 untuk setiap titik pada kurva indiferen I1. Jika kurva indiferen ini tidak berpotongan, Lisa akan acuh tak acuh antara kombinasi barang di titik dan kombinasi c dan j. Tetapi kita tahu bahwa Lisa lebih suka j untuk c, sehingga tidak mungkin ada titik persimpangan. Maka kurva indiferen tidak pernah berpotongan. Sebuah peta preferensi terdiri dari serangkaian kurva indiferen. Kurva indiferen yang ditunjukkan pada Gambar. Hanya 8,4 bagian dari peta preferensi Lisa. Seluruh peta terdiri dari sejumlah tak terhingga kurva indiferen; masing-masing satu miring ke bawah, dan tak satu pun dari mereka memotong. Mereka menyerupai garis-garis kontur pada peta yang mengukur tinggi sebuah gunung. Kurva indiferen poin bergabung dengan kombinasi yang mewakili barang-barang di kalangan konsumen adalah yang acuh tak acuh dalam banyak cara yang sama seperti garis-garis kontur pada peta bergabung dengan poin yang sama he di atas permukaan laut. Dengan melihat bentuk garis kontur pada peta, kita dapat menarik kesimpulan tentang medan. Dengan cara yang sama, dengan melihat bentuk kurva indiferen seseorang, kita dapat menarik kesimpulan tentang preferences. Tetapi menafsirkan sebuah peta preferensi memerlukan sedikit pekerjaan. Ini juga memerlukan beberapa cara untuk menggambarkan bentuk kurva indiferen. Dalam dua bagian berikutnya, kita akan belajar bagaimana "membaca" sebuah peta preferensi.

Jika Lisa minuman 6 enam-pak soda dan melihat 2 film satu bulan, ia mengkonsumsi pada titik c. Lisa dapat membandingkan semua kemungkinan kombinasi soda dan film ke titik c dan peringkat mereka pada skala lebih suka huruf c, tidak lebih suka huruf c, atau acuh tak acuh. Batas antara titik bahwa ia lebih suka huruf c dan yang dia tidak suka huruf c adalah kurva indiferen. Lisa adalah acuh antara titik seperti g dan c pada kurva indiferen. Dia lebih suka setiap titik di atas kurva indiferen (area kuning) untuk setiap titik di atasnya dan ia lebih suka setiap titik pada kurva indiferen pada setiap titik di bawah ini (daerah abu-abu).

Sebuah peta preferensi terdiri dari sejumlah tak terhingga kurva indifferences. Di sini, kami hanya menampilkan tiga - I0, I1, dan I2 - yang merupakan bagian dari peta preferensi Lisa. Setiap kurva indiferen menunjukkan titik-titik di antaranya Lisa adalah acuh tak acuh. Sebagai contoh, dia tak peduli antara huruf c dan titik pada kurva indiferen g I1. Tapi ia lebih suka setiap titik pada kurva indifferences yang lebih tinggi untuk setiap titik pada kurva indiferen yang lebih rendah. Sebagai contoh, Lisa lebih menyukai titik j ke titik c atau g, jadi dia lebih suka setiap titik pada kurva indiferen I2 untuk setiap titik pada kurva indiferen I1.